Macam-macam pantun memang sangat unik. Ada yang bernama pantun anak-anak, pantun dewasa, pantun nasihat, pantun jenaka, dan lain sebagainya. Tetapi, banyak orang juga yang menyukai beberapa pantun. Terkadang dalam kebiasaan mereka saja ,,ada yang berpantun terlebih dahulu. Saya ingin membuat beberapa pantun :
Buah durian burung kenari
Banyak orang mengambilnya
Kita jangan suka berlari-lari
Nanti dikira kita malingnya
Jumat, 09 Maret 2012
Pantun tentang Surabaya
Tempat - tempat yang bagus di kota Surabaya terletak pada Tugu Pahlawan, Monumen Kapal Selam, Tanjung Perak.
Itu merupakan tempat-tempat yang sampai sekarang masih saja di budayakan oleh masyarakat Surabaya.
Turis pun ada yang datang mendatangi kota Surabaya.
Di sawah banyak tikus
Para petani sibuk mengusirnya
Tempat bagus yang sangat bagus
Para turis berdatangan ke surabaya
Pantun tentang Keindahan Bali
Keindahan Bali terletak pada Pantai Sanur, Pasar Sukowati, Pantai Kuta. Senja yang benar-benar indah. Warna merah mencolok dari senja tersebut ,, membuat banyak orang mengaguminya. Ciptaan Tuhan benar- benar luar biasa.
Bawang putih, bawang merah
Rasanya benar-benar luar biasa
Senja hari di Kuta yang indah
Banyak orang mengaguminya.
Tikus berlari-lari kesini kesana
Para petani merasa bimbang
Warna merah benderang dari Pantai Kuta
Membuat orang-orang merasa senang
Pantun Agama
Saya sekarang ingin
membuat pantun agama. Saya membuat pantun agama ini,, mungkin kalau ada
yang baca sedikit tertarik :) hahahahah........ Juga sedang bingung buat
pantun yang bagaimana lagi. Semua yang ada di otak sudah di keluarkan.
Banyak orang yang gelisah
Juga bingung entah kemana
Kalian harus rajin beribadah
Agar kalian masuk surga
Ini warna hijau, ini warna merah
Semua mudah membedakannya
Kalian harus banyak bersedekah
Agar dapat pahala dari-Nya
Pantun Lucu Buatanku :D
Selain pantun-pantun nasehat ,, saya juga ingin membuat beberapa pantun lucu. Yaa meskipun tidak banyak,, tapi setidaknya bisa sedikit menghibur yang mungkin saja sedang sedih :)
Kalau menurut kalian lucu,boleh tertawa. Kalau tidak, yaa ndak usah. Nanti dikiranya orang gila..
hahaha :D
Di kuburan banyak hantu
Karet itu sifatnya molor
Ada seseorang melihat sesuatu
Dikira baju, ternyata color
Bawang putih ,Bawang merah
HP suka di bawa-bawa
Kamu jangan suka marah
Nanti kamu dikira nenek tua
Peran Pantun
Peran pantun
Sebagai alat pemelihara bahasa, pantun berperan sebagai penjaga fungsi kata
dan kemampuan menjaga alur berfikir. Pantun melatih seseorang berfikir
tentang makna kata sebelum berujar. Ia juga melatih orang berfikir
asosiatif, bahwa suatu kata bisa memiliki kaitan dengan kata yang lain.
Secara sosial pantun memiliki fungsi pergaulan yang kuat, bahkan
hingga sekarang. Di kalangan pemuda sekarang, kemampuan berpantun
biasanya dihargai. Pantun menunjukkan kecepatan seseorang dalam berfikir
dan bermain-main dengan kata.
Namun demikian, secara umum peran sosial pantun adalah sebagai alat penguat penyampaian pesan
PANTUN MENYAMBUT UNAS
Tidak terasa lagi, kita akan melaksanakan UNAS. UNAS menjadi penentu kita lulus apa tidak.
Kita harus sungguh-sungguh. Kalau tidak, kita akan mendapatkan nilai yang jelek. Maka dari itu ,, kita semua harus belajar dengan tekun dan rajin.Agar terpacu untuk belajar ,,saya ingin membuat beberapa pantun :
Padang rumput berjajar-jajar
Semua petani menangkap tikus
Mari kita semangat belajar
Semoga dapat nilai bagus
Ada nyonya, ada tuan
Ada banci kulitnya mulus
Beribadahlah kepada Tuhan
Agar engkau semua lulus
Penculik berlari polisi mengejar
Buah keladi buah kedondong
Engkau harus ingat belajar
Jangan cuma pacaran dong
Kita harus sungguh-sungguh. Kalau tidak, kita akan mendapatkan nilai yang jelek. Maka dari itu ,, kita semua harus belajar dengan tekun dan rajin.Agar terpacu untuk belajar ,,saya ingin membuat beberapa pantun :
Padang rumput berjajar-jajar
Semua petani menangkap tikus
Mari kita semangat belajar
Semoga dapat nilai bagus
Ada nyonya, ada tuan
Ada banci kulitnya mulus
Beribadahlah kepada Tuhan
Agar engkau semua lulus
Penculik berlari polisi mengejar
Buah keladi buah kedondong
Engkau harus ingat belajar
Jangan cuma pacaran dong
Senin, 05 Maret 2012
MACAM-MACAM PANTUN
- Pantun Adat
- Menanam kelapa di pulau Bukum
- Tinggi sedepa sudah berbuah
- Adat bermula dengan hukum
- Hukum bersandar di Kitabullah
- Ikan berenang didalam lubuk
- Ikan belida dadanya panjang
- Adat pinang pulang ke tampuk
- Adat sirih pulang ke gagang
- Lebat daun bunga tanjung
- Berbau harum bunga cempaka
- Adat dijaga pusaka dijunjung
- Baru terpelihara adat pusaka
- Bukan lebah sembarang lebah
- Lebah bersarang dibuku buluh
- Bukan sembah sembarang sembah
- Sembah bersarang jari sepuluh
- Pohon nangka berbuah lebat
- Bilalah masak harum juga
- Berumpun pusaka berupa adat
- Daerah berluhak alam beraja
- Pantun Agama
- Banyak bulan perkara bulan
- Tidak semulia bulan puasa
- Banyak tuhan perkara tuhan
- Tidak semulia Tuhan Yang Esa
- Daun terap di atas dulang
- Anak udang mati dituba
- Dalam kitab ada terlarang
- Yang haram jangan dicoba
- Bunga kenanga di atas kubur
- Pucuk sari pandan Jawa
- Apa guna sombong dan takabur
- Rusak hati badan binasa
- Asam kandis asam gelugur
- Ketiga asam si riang-riang
- Menangis mayat dipintu kubur
- Teringat badan tidak sembahyang
- Pantun Budi
- Bunga cina di atas batu
- Daunnya lepas kedalam ruang
- Adat budaya tidak berlaku
- Sebabnya emas budi terbuang
- Diantara padi dengan selasih
- Yang mana satu tuan luruhkan
- Diantara budi dengan kasih
- Yang mana satu tuan turutkan
- Apa guna berkain batik
- Kalau tidak dengan sujinya
- Apa guna beristeri cantik
- Kalau tidak dengan budinya
- Sarat perahu muat pinang
- Singgah berlabuh di Kuala Daik
- Jahat berlaku lagi dikenang
- Inikan pula budi yang baik
- Anak angsa mati lemas
- Mati lemas di air masin
- Hilang bahasa karena emas
- Hilang budi karena miskin
- Biarlah orang bertanam buluh
- Mari kita bertanam padi
- Biarlah orang bertanam musuh
- Mari kita menanam budi
- Ayam jantan si ayam jalak
- Jaguh siantan nama diberi
- Rezeki tidak saya tolak
- Musuh tidak saya cari
- Jikalau kita bertanam padi
- Senanglah makan adik-beradik
- Jikalau kita bertanam budi
- Orang yang jahat menjadi baik
- Kalau keladi sudah ditanam
- Jangan lagi meminta balas
- Kalau budi sudah ditanam
- Jangan lagi meminta balas
- Pantun Jenaka
Pantun Jenaka adalah pantun yang bertujuan untuk menghibur orang yang
mendengar, terkadang dijadikan sebagai media untuk saling menyindir
dalam suasana yang penuh keakraban, sehingga tidak menimbulkan rasa
tersinggung, dan dengan pantun jenaka diharapkan suasana akan menjadi
semakin riang. Contoh:
- Di mana kuang hendak bertelur
- Di atas lata dirongga batu
- Di mana tuan hendak tidur
- Di atas dada dirongga susu
- Elok berjalan kota tua
- Kiri kanan berbatang sepat
- Elok berbini orang tua
- Perut kenyang ajaran dapat
- Sakit kaki ditikam jeruju
- Jeruju ada didalam paya
- Sakit hati memandang susu
- Susu ada dalam kebaya
- Naik kebukit membeli lada
- Lada sebiji dibelah tujuh
- Apanya sakit berbini janda
- Anak tiri boleh disuruh
- Orang Sasak pergi ke Bali
- Membawa pelita semuanya
- Berbisik pekak dengan tuli
- Tertawa si buta melihatnya
- Jalan-jalan ke rawa-rawa
- Jika capai duduk di pohon palm
- Geli hati menahan tawa
- Melihat katak memakai helm
- Limau purut di tepi rawa,
- buah dilanting belum masak
- Sakit perut sebab tertawa,
- melihat kucing duduk berbedak
- jangan suka makan mentimun
- karna banyak getahnya
- hai kawan jangan melamun
- melamun itu tak ada gunanya
- Pantun Kepahlawanan
Pantun kepahlawanan adalah pantun yang isinya berhubungan dengan semangat kepahlawanan
- Adakah perisai bertali rambut
- Rambut dipintal akan cemara
- Adakah misai tahu takut
- Kamipun muda lagi perkasa
- Hang Jebat Hang Kesturi
- Budak-budak raja Melaka
- Jika hendak jangan dicuri
- Mari kita bertentang mata
- Kalau orang menjaring ungka
- Rebung seiris akan pengukusnya
- Kalau arang tercorong kemuka
- Ujung keris akan penghapusnya
- Redup bintang haripun subuh
- Subuh tiba bintang tak nampak
- Hidup pantang mencari musuh
- Musuh tiba pantang ditolak
- Esa elang kedua belalang
- Takkan kayu berbatang jerami
- Esa hilang dua terbilang
- Takkan Melayu hilang dibumi
- Pantun Kias
- Ayam sabung jangan dipaut
- Jika ditambat kalah laganya
- Asam digunung ikan dilaut
- Dalam belanga bertemu juga
- Berburu kepadang datar
- Dapatkan rusa belang kaki
- Berguru kepalang ajar
- Bagaikan bunga kembang tak jadi
- Anak Madras menggetah punai
- Punai terbang mengirap bulu
- Berapa deras arus sungai
- Ditolak pasang balik kehulu
- Kayu tempinis dari kuala
- Dibawa orang pergi Melaka
- Berapa manis bernama nira
- Simpan lama menjadi cuka
- Disangka nenas di tengah padang
- Rupanya urat jawi-jawi
- Disangka panas hingga petang
- Kiranya hujan tengah hari
- Pantun Nasihat
- Kayu cendana di atas batu
- Sudah diikat dibawa pulang
- Adat dunia memang begitu
- Benda yang buruk memang terbuang
- Kemuning di tengah balai
- Bertumbuh terus semakin tinggi
- Berunding dengan orang tak pandai
- Bagaikan alu pencungkil duri
- Parang ditetak kebatang sena
- Belah buluh taruhlah temu
- Barang dikerja takkan sempurna
- Bila tak penuh menaruh ilmu
- Padang temu padang baiduri
- Tempat raja membangun kota
- Bijak bertemu dengan jauhari
- Bagaikan cincin dengan permata
- Ngun Syah Betara Sakti
- Panahnya bernama Nila Gandi
- Bilanya emas banyak dipeti
- Sembarang kerja boleh menjadi
- Jalan-jalan ke kota Blitar
- jangan lupa beli sukun
- Jika kamu ingin pintar
- belajarlah dengan tekun
- Pantun Percintaan
- Coba-coba menanam mumbang
- Moga-moga tumbuh kelapa
- Coba-coba bertanam sayang
- Moga-moga menjadi cinta
- Limau purut lebat dipangkal
- Sayang selasih condong uratnya
- Angin ribut dapat ditangkal
- Hati yang kasih apa obatnya
- Ikan belanak hilir berenang
- Burung dara membuat sarang
- Makan tak enak tidur tak tenang
- Hanya teringat dinda seorang
- Anak kera di atas bukit
- Dipanah oleh Indera Sakti
- Dipandang muka senyum sedikit
- Karena sama menaruh hati
- Ikan sepat dimasak berlada
- Kutunggu di gulai anak seberang
- Jika tak dapat di masa muda
- Kutunggu sampai beranak seorang
- Kalau tuan pergi ke Tanjung
- Kirim saya sehelai baju
- Kalau tuan menjadi burung
- Sahaya menjadi ranting kayu.
- Kalau tuan pergi ke Tanjung
- Belikan sahaya pisau lipat
- Kalau tuan menjadi burung
- Sahaya menjadi benang pengikat
- Kalau tuan mencari buah
- Sahaya pun mencari pandan
- Jikalau tuan menjadi nyawa
- Sahayantun a pun menjadi badan.
- Pantun Peribahasa
- Berakit-rakit kehulu
- Berenang-renang ke tepian
- Bersakit-sakit dahulu
- Bersenang-senang kemudian
- Ke hulu memotong pagar
- Jangan terpotong batang durian
- Cari guru tempat belajar
- Jangan jadi sesal kemudian
- Kerat kerat kayu diladang
- Hendak dibuat hulu cangkul
- Berapa berat mata memandang
- Barat lagi bahu memikul
- Harapkan untung menggamit
- Kain dibadan didedahkan
- Harapkan guruh dilangit
- Air tempayan dicurahkan
- Pohon pepaya didalam semak
- Pohon manggis sebasar lengan
- Kawan tertawa memang banyak
- Kawan menangis diharap jangan
- Pantun Perpisahan
- Pucuk pauh delima batu
- Anak sembilang ditapak tangan
- Biar jauh dinegeri satu
- Hilang dimata dihati jangan
- Bagaimana tidak dikenang
- Pucuknya pauh selasih Jambi
- Bagaimana tidak terkenang
- Dagang yang jauh kekasih hati
- Duhai selasih janganlah tinggi
- Kalaupun tinggi berdaun jangan
- Duhai kekasih janganlah pergi
- Kalaupun pergi bertahun jangan
- Batang selasih mainan budak
- Berdaun sehelai dimakan kuda
- Bercerai kasih bertalak tidak
- Seribu tahun kembali juga
- Bunga Cina bunga karangan
- Tanamlah rapat tepi perigi
- Adik dimana abang gerangan
- Bilalah dapat bertemu lagi
- Kalau ada sumur di ladang
- Bolehlah kita menumpang mandi
- Kalau ada umurku panjang
- Bolehlah kita bertemu lagi
- Pantun Teka-teki
- Kalau tuan bawa keladi
- Bawakan juga si pucuk rebung
- Kalau tuan bijak bestari
- Binatang apa tanduk dihidung ?
- Beras ladang sulung tahun
- Malam malam memasak nasi
- Dalam batang ada daun
- Dalam daun ada isi
- Terendak bentan lalu dibeli
- Untuk pakaian saya turun kesawah
- Kalaulah tuan bijak bestari
- Apa binatang kepala dibawah ?
- Kalau tuan muda teruna
- Pakai seluar dengan gayanya
- Kalau tuan bijak laksana
- Biji diluar apa buahnya
- Tugal padi jangan bertangguh
- Kunyit kebun siapa galinya
- Kalau tuan cerdik sungguh
- Langit tergantung mana talinya ?
Minggu, 04 Maret 2012
Pantun :):)
Pantun
Pantun ialah puisi lama yang terikat oleh syarat-syarat tertentu (jumlah baris, jumlah suku kata, kata, persajakan, dan isi).
Ciri-ciri pantun adalah
a. Pantun terdiri dari sejumlah baris yang selalu genap yang merupakan satu kesatuan yang disebut bait/kuplet.
b. Setiap baris terdiri dari empat kata yang dibentuk dari 8-12 suku kata (umumnya 10 suku kata).
c. Separoh bait pertama merupakan sampiran (persiapan memasuki isi pantun), separoh bait berikutnya merupakan isi (yang mau disampaikan).
d. Persajakan antara sampiran dan isi selalu paralel (ab-ab atau abc-abc atau abcd-abcd atau aa-aa)
e. Beralun dua
Berdasarkan bentuk/jumlah baris tiap bait, pantun dibedakan menjadi
a. Pantun biasa, yaitu pantun yang terdiri dari empat baris tiap bait.
b. Pantun kilat/karmina, yiatu pantun yang hanya tersusun atas dua baris.
c. Pantun berkait, yiatu pantun yang tersusun secara berangkai, saling mengkait antara bait pertama dan bait berikutnya.
d. Talibun, yaitu pantun yang terdiri lebih dari empat baris tetapi selalu genap jumlahnya, separoh merupakan sampiran, dan separho lainnya merupakan isi.
e. Seloka, yaitu pantun yang terdiri dali empat baris sebait tetapi persajakannya datar (aaaa).
Berdasarkan isinya, pantun dibedakan menjadi
a. Pantun anak-anak
- pantun bersuka cita
- pantun berduka cita
b. Pantun muda
- pantun perkenalan
- pantun berkasih-kasihan
- pantun perceraian
- pantun beriba hati
- pantun dagang
c. Pantun tua
- pantun nasehat
- pantun adat
- pantun agama
d. Pantun jenaka
e. Pantun teka-teki
Langganan:
Postingan (Atom)